Postingan kali ini akan
membahas tentang kategori maupun fase - fase dari perangkat lunakbeserta
tantangan nya.
Pada rekayasa perangkat
lunak dikategorikan ke dalam tiga buah kategori umum, setiap fase dialamatkan
pada 1 pertanyaan atau lebih yang diajukan sebelumnya.
1.
Fase pendefinisian fokus pada "what"
Yang artinya harus mencari tahu atau
mengidentifikasi informasi apa yang harus di proses, sepertiapa fungsi dan
performasni yang diinginkan, seperti apa perilaku sistem yang diiinginkan, apa
kriteria validasi yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem.
2.
Fase pengembangan yang fokus pada "how"
Yang artinya selama tahap pengembangan
perangkat lunak seorang perekayasa perangkat lunak berusaha untuk
mendefinisikan bagaimana data distruktur dan bagaimana fungsi yang dibutuhkan
diimplementasikan, bagaiman karakter antar muka tampilan, bagaimana desain di
translasikan ke bahasa pemrograman, dan bagaimana pengujiannya.
3.
Fase pendukung (support phase)
Fase ini berfokus pada perubahan yang
terasosiasi pada perbaikan kesalahan, adaptasi yang dibutuhkan pada lingkungan
perangkat lunak yang terlibat, dan perbaikan yang terjadi akibat perubahan
kebutuhan pelanggan, pada fase pendukung terdapat 4 tipe perubahan, yaitu :
a.
Koreksi (correction)
meski terdapat jaminan kualitas yang
terbaik, kecacatan atau keinginan pelanggan yang tidak terpenuhi oleh perangkat
lunak. Pemeliharaan dengan memperbaiki kecacatan tersebut.
b.
Adaptasi (Adaption)
Pada saat tertentu lingkungan asli (contoh
CPU, sistem operasi, karakteristik produk luar) dimana perangkat lunak
dikembangkan akan mengalami perubahan . Pemeliharaan ini merupakan tahap untuk
memoodifikasi perangkat lunak agar mengakomodasi perubahan lingkungan luar
dimana pernagkat lunak dijalankan.
c.
Perbaikan (Enchancement)
Sejalan dengan digunakan perangkat
lunak, maka pelanggan atau pemakainya akan mengenali fungsi tambahan yang dapat
memberikan manfaat.
d.
Pencegahan (prevention)
Keadaan perangkat lunak komputer sangat
di mungkinkan untuk perubahan, maka pemeliharaan pencegahan, atau disebut daur
ulang sistem harus dikondisikan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan yang
diinginkan oleh pemakainnya.
Sumber : Rosa A. S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung, Indonesia: Informatika, 2014.